Last updated on Maret 15th, 2023 at 11:53 am

IkanCupang.id Cara Merawat Ikan Cupang – Sebagai salah satu ikan favorit, tren memelihara ikan cupang terus berkembang sejak pandemi terjadi. Hingga kini, ikan hias ini masih menjadi idola, baik bagi pemula maupun penghobi ikan cupang. Anda yang tertarik mencoba memeliharanya, wajib tahu dulu cara merawat ikan cupang.

Pasalnya, merawat ikan cantik ini ternyata tidak mudah. Perlu ketelitian lebih dalam merawat salah satu jenis ikan hias ini. Meski begitu, banyak masyarakat yang tetap mencoba peruntungannya untuk memenangkan kontes ikan hias dengan ikan cupang yang mereka rawat sendiri.

Namun sayangnya, lebih banyak pemula yang gagal dalam merawat ikan ini. Alih-alih memenangkan kontes, justru ikan cupang yang Anda miliki bisa menjadi stres karena salah dalam merawatnya. Nah, sebagai pemula, Anda bisa membekali diri dulu dengan ulasan cara merawat ikan cupang yang benar di artikel ini.

Sekilas tentang Ikan Cupang

sekilas Tentang Ikan Cupang

Ikan cupang (Betta splendens) merupakan varian ikan hias yang kini sedang banyak digandrungi oleh masyarakat global saat ini, khususnya di wilayah Asia Tenggara. Selain Indonesia, masyarakat di negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darussalam juga menggemari ikan yang tinggal di habitat air tawar ini.

Di Thailand, ikan ini bahkan dijadikan sebagai ikan petarung karena karakteristiknya yang unik. Sementara di Indonesia, ikan cupang mulai menjamur sejak tahun 1960an.

Pada di tahun 1990-an, muncul tren kawin silang di kalangan para penghobi ikan hias. Tren ini akhirnya memunculkan varian baru ikan cupang. Di Indonesia sendiri, terdapat jenis ikan cupang asli yang berhabitat di Sungai Pampang, Kalimantan Timur. Jenis ini memiliki nama latin Betta channoides

Merawat ikan cupang adalah fenomena lama yang kembali tren belakangan ini. Masyarakat berlomba-lomba merawat ikan ini karena keindahan dan karakter unik yang dimilikinya. Banyak masyarakat yang memutuskan untuk membudidayakan ikan ini sebagai ikan hias.

Namun ternyata tidak semua jenis ikan cupang tergolong dalam ikan hias. Setidaknya terdapat dua golongan lain yang terkenal di kalangan penghobi ikan cupang yakni cupang aduan dan cupang liar.

Untuk jenis ikan hias, setidaknya terdapat 8 jenis cupang yang umum dibudidayakan di Indonesia sebagai hiasan seperti Halfmoon (setengah bulan), Hellboy (berwarna merah tua), Blue Rim (bersirip biru), Giant (berukuran raksasa sekitar 12 cm), dan Crowntail (ekor mahkota).

Selain itu, terdapat juga jenis ikan cupang hias lainnya yakni jenis Double Tail (ekor ganda), Plakat Halfmoon, dan Koi Galaxy (mirip seperti ikan koi).

Baca Juga : Cara Merawat Ikan Cupang Umur 2 Bulan Agar Cepat Besar

Jika Anda masih bingung akan membudidayakan ikan ini atau tidak, coba telusuri lebih lanjut penjelasan berikutnya mengenai keistimewaan yang dimiliki oleh ikan cupang. 

Dijamin Anda akan mulai serius memahami bagaimana cara merawat ikan cupang yang benar karena keistimewaan yang hewan berhabitat air tawar ini miliki.       

Keistimewaan ‘Magis’ Ikan Cupang

Keistimewaan ‘Magis’ Ikan Cupang

Jika Anda bertanya kepada penghobi ikan cupang mengenai alasan mereka membudidayakan hewan ini, jawabannya pasti karena bentuk dan warnanya yang sangat cantik.

Layaknya penyihir, ikan ini mampu menarik perhatian banyak orang untuk berbondong-bondong merawatnya. Cupang banyak dipilih menjadi pelepas penat saat tiba di rumah.  Namun tak sedikit juga yang saat ini menggantungkan hidupnya dari merawat ikan cupang.

Selain keindahan tubuhnya yang menawan, cupang juga memiliki keistimewaan lain sehingga menjadi nilai unggul dari jenis ikan lainnya. Oleh karena itu, penjelasan berikut akan membantu Anda mengenali keistimewaan ikan ini.

1. Perawatan yang Mudah

Banyak orang yang memutuskan untuk membudidayakan ikan cupang karena perawatannya yang mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. 

Anda hanya perlu menyediakan wadah seperti toples sebagai habitat hidupnya di air. Ikan ini pun tidak memerlukan kriteria yang sulit terkait kadar oksigen yang dibutuhkan.

Biaya yang Anda harus keluarkan untuk keperluan pakan juga tidak lebih dari Rp30.000 dalam satu bulan. Harga yang sangat terjangkau membuat banyak orang tertarik merawat ikan cantik ini. Pada umumnya, pakan ikan cupang yaitu berupa jentik nyamuk, kuning telur, pelet, salmon, dan cacing.

2. Memiliki Penampilan yang Menggoda

Tidak hanya soal perawatan, keistimewaan yang orang lihat dari ikan ini tentunya adalah bentuk dan warna tubuh yang menawan. Sirip yang berwarna-warni akan memikat setiap pasang mata yang melihat ikan ini.

Ukuran ekor pun cukup besar dan ini pula yang menjadi hewan ini terlihat unik. Bahkan ada cupang yang memiliki ekor melebihi ukuran tubuhnya sendiri.

Karena bentuk dan warna tubuhnya inilah, banyak orang dari berbagai kalangan yang ingin membudidayakan ikan ini. 

3. Petarung yang Kuat

Di balik keindahan warna badan dan siripnya, ternyata cupang adalah hewan petarung yang kuat. Ikan ini begitu agresif di dalam mempertahankan tempat tinggalnya. Tak jarang, hewan ini menjadi objek aduan di berbagai kontes ikan cupang.

4. Daya Tahan yang Tinggi

Cara merawat ikan cupang agar umur panjang tidaklah sulit. Cupang hanya memerlukan wadah air seperti toples dengan kadar oksigen yang rendah. Penyebabnya, karena ikan ini memiliki rongga labirin pada sistem pernasapannya yang mirip seperti paru-paru manusia.

Daya tahan hidup ikan cupang memang sangat tinggi sehingga hanya memerlukan wadah dengan volume air yang sedikit dan tidak memiliki sirkulasi udara khusus.

Karena keistimewaan-keistimewaan tersebutlah, banyak masyarakat jatuh hati untuk membudidayakan ikan ini. Anda sendiri sudah siap belum untuk merawat ikan cupang ini? Jika sudah, penjelasan berikutnya akan membantu Anda dalam mengembangbiakkan ikan cupang yang dimiliki sekaligus cara untuk merawatnya.

Cara Merawat Ikan Cupang agar Tidak Mati dan Stres

Cara Merawat Ikan Cupang agar Tidak Mati dan Stres

Bagi pemula, membudidayakan ikan cupang tidaklah mudah. Perlu kesabaran dan ketelitian lebih dalam merawat ikan hias ini.

Agar ikan cupang yang Anda miliki dapat berumur panjang dan bebas stres, maka diperlukan proses perkembangbiakkan agar ikan cupang yang Anda miliki memiliki keturunan. 

Proses ini juga penting untuk membudidayakan ikan cupang Anda agar semakin banyak jumlahnya. Oleh karena itu, berikut ini adalah cara untuk membudidayakan ikan cupang sebelum masuk ke dalam proses merawatnya:

1. Pilih Induk Ikan Cupang yang Tepat

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih indukan yang tepat. Belilah ikan cupang yang telah sepasang, yakni jantan dan betina. Namun ada kriteria yang perlu Anda perhatikan saat memilih indukan ikan cupang. 

Tujuan budidaya ikan cupang adalah untuk memiliki keturunan dari indukan yang kita pilih. Jika Anda ingin segera memiliki anak-anak ikan cupang yang baru, maka pilih ikan cupang jantan dan betina yang sudah siap untuk dikawinkan. 

Namun sayangnya, banyak orang yang kerap salah dalam memilih jenis ikan cupang tersebut. Berikut tips yang bisa Anda gunakan saat hendak membeli indukan cupang dan melihat perbedaan ikan cupang jantan dan betina.

  • Terdapat 10 perbedaan yang bisa Anda perhatikan saat memilih ikan cupang jantan dan betina yakni dari segi warna, sirip, garis-garis vertikal yang muncul, bentuk tubuh, janggut, dan titik telur.
  • Selain itu, kebiasaan seperti meniupkan gelembung dan kemampuan melawan (agresi) juga menjadi perbedaan mendasar antara cupang jantan dan betina.  Cupang jantan juga lebih banyak meniupkan gelembung daripada cupang betina. Tanda gelembung udara inilah yang mencirikan si jantan telah siap dikawinkan.
  • Cupang jantan biasanya memiliki warna yang terlihat lebih cerah. Sementara dari bentuk tubuh, cupang jantan memiliki tubuh dan sirip yang lebih tebal dan memanjang. Panjangnya sekitar 3-4 kali cupang betina.
  • Sedangkan ciri cupang betina pada umumnya, terdapat garis-garis vertikal, adanya bintik putih, dan perut yang sedikit membesar. Tanda inilah yang biasanya menjadi indikator cupang betina telah siap dikawinkan dengan si jantan. Warna pada cupang betina biasanya lebih gelap dengan tubuh yang lebih pendek daripada cupang jantan.
  • Dari segi kebiasaan, cupang jantan lebih agresif sehingga lebih banyak diikutkan pada perlombaan cupang aduan.
  • Untuk mengawinkan ikan jantan dan betina, pilihlah ikan yang masih berusia di antara 6-14 bulan. Pastikan tidak ada cedera atau luka satu sama lain. Kriteria itulah yang akan memuluskan jalan Anda dalam merawat dan membudidayakan ikan cupang agar cepat besar. 
  • Dari segi waktu budidaya, biasanya cupang jantan membutuhkan waktu agar siap dibudidayakan ketika usianya mencapai 4-8 bulan, sementara cupang betina cenderung lebih cepat yakni 3-4 bulan. 

Pengetahuan seperti ini perlu Anda dapatkan agar dapat menentukan strategi dalam budidaya ikan cupang.

2. Sediakan Tempat Kembang Biak yang Bersih

Jika sudah memilih indukan jantan dan betina, langkah selanjutnya adalah menyediakan tempat bagi mereka melakukan perkembangbiakan atau kawin. Ternyata ikan cupang tidak bisa kawin di sembarang tempat.

Anda harus menyediakan wadah yang cukup luas seperti toples.  Isikan wadah tersebut dengan air bersih dan biarkan selama satu malam sebelum cupang jantan dan betina disatukan. Anda juga perlu mengecek suhu pada wadah harus berkisar 26 derajat Celsius, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

  1. Masukkan Ikan Cupang Jantan dan Betina yang Siap Kawin

Setelah dibiarkan semalam, Anda sudah bisa memulai proses perkembangbiakkan pada ikan cupang yang dimiliki. Namun, jangan langsung masukkan keduanya ke dalam satu wadah yang sama. Ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelumnya.

  1. Anda bisa memasukkan pejantan yang telah siap kawin terlebih dahulu sebelum memasukkan ikan cupang betina. Hal ini bertujuan agar pejantan dapat terlebih dahulu memberikan ‘kode’ bahwa telah siap kawin. 
  2. Kode yang dimaksud adalah gelembung-gelembung udara yang berfungsi untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi nantinya. Sehingga tidak bisa asal pejantan dimasukkan ke dalam wadah. Harus yang sudah siap untuk dikawinkan dengan ditandai oleh munculnya gelembung-gelembung udara dari cupang jantan.
  3. Proses ini memerlukan waktu selama satu hari tambahan sebelum memasukkan betina. Jika gelembung-gelembung udara sudah mulai muncul, saatnya untuk memasukkan indukan betina.
  4. Proses pemijahan atau perkawinan pada ikan cupang terjadi mulai pukul 7-10 pagi atau pada sore hari yakni jam 16.00-18.00. Buat lingkungan setenang mungkin agar indukan jantan dan betina tidak terganggu pada saat proses pemijahan. 
  5. Setelah proses pemijahan terjadi di jam tersebut, Anda harus segera mengeluarkan indukan betina dari wadah tersebut. Hal ini untuk mencegah indukan betina memakan telur/anaknya sendiri.
  6. Sementara itu, pejantan akan menjaga telur tersebut setelah memindahkannya ke gelembung-gelembung udara yang ia hasilkan.
  7. Telur akan mulai menetas setelah 3 hari pemijahan. Anak-anak yang telah lahir tidak membutuhkan makanan khusus, hanya berupa kutu air yang jumlahnya tidak banyak.

4. Pisahkan Indukan Jantan dan Pilah Anak-Anak Ikan Cupang

Tahap terakhir dalam proses pemijahan ikan cupang adalah memisahkan anak-anak ikan cupang berdasarkan jenis kelaminnya. Proses ini berlangsung setelah 1,5 bulan sejak  anak-anak ikan cupang mulai menetas.

Cara itulah yang bisa Anda lakukan jika ingin berternak ikan cupang. Lantas bagaimana cara merawat ikan cupang tersebut agar cepat besar? Berikut ini adalah penjelasan selanjutnya.

5. Pilih Wadah dan Volume Air yang Sesuai

Tempatkan ikan-ikan cupang tersebut pada wadah yang cukup luas yakni pada wadah berdiameter 20x15x15 cm atau sekitar 3 liter. Anda bisa memasukkan air bersih yang berasal dari PAM atau sumur. Karena ikan cupang termasuk ikan air tawar sehingga membutuhkan kualitas air yang baik.

Secara kadar air, ikan cupang membutuhkan 2,5-5 galon air agar tidak cepat mati. Jumlah tersebut dapat menjadi jumlah yang ideal untuk mengisi wadah toples yang Anda gunakan.

6. Berikan Makan dan Obat-obatan yang Tepat

Makanan ikan cupang dapat Anda temukan di sekitar kita seperti cacing, serangga, larva, dan pelet. Berilah makan dua kali sehari agar anak-anak ikan cupang yang masih berusia sekitar 2 bulan itu dapat tumbuh besar karena makanan yang bergizi.

Selain itu, Anda bisa menambahkan obat-obatan khusus baik yang bersifat alami maupun buatan untuk menjaga agar ikan cupang yang Anda miliki tetap sehat. Hal ini tidak terlepas dari sifat agresif ikan cupang yang bisa menyakit cupang lainnya. 

Daun ketapang sebagai salah satu obat antibiotik alami bisa Anda berikan untuk menyembuhkan luka pada sirip atau ekor cupang yang terluka. Tidak hanya untuk penyembuhan, daun ketapang ternyata juga memiliki manfaat untuk menjaga pH air agar tetap stabil.

Obat lainnya yakni Metil biru, yang bisa Anda tambahkan secukupnya pada air akuarium untuk membantu mempercepat proses pemulihan pada cupang yang terluka.

Anda juga bisa menggunakan garam khusus untuk membantu proses penyembuhan luka. Cukup berikan 0,1% dari keseluruhan air akuarium. Fungsi lain dari garam ini adalah untuk menyeimbangkan osmosis pada tubuh ikan. 

Baca Juga : Cara Merawat Ikan Cupang agar Warnanya Bagus

7. Jemur Ikan Cupang di Pagi Hari

Ternyata tidak hanya manusia yang membutuhkan sinar matahari untuk berjemur, ikan cupang pun begitu. Tujuan untuk menjemur ikan cupang adalah untuk membunuh bakteri dari jamur yang ada di kulit ikan cupang maupun wadah tempat tinggalnya.

Anda bisa memilih waktu di antara jam 8-10 pagi untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal. Jangan lama-lama, cukup selama 30 menit.

8. Rawat Ikan Cupang yang Sakit

Kejadian yang tidak Anda inginkan tentunya adalah ikan cupang yang Anda rawat mendadak sakit atau lemas. Hal itu mungkin saja terjadi. 

Jika ini terjadi, jangan khawatir, cukup berikan saja pomate atau obat tetra chlor untuk menyembuhkan ikan yang mendadak menjadi lemas. Aduk pomate, tetra chlor, dan metil biru dalam beberapa tetes, kemudian aduk hingga merata pada air akuarium.

9. Hindarkan Stres pada Ikan

Salah satu penyebab ikan cupang cepat mati adalah karena stres. Untuk mencegahnya, Anda bisa menjadikan wadah akuarium layaknya habitat asli tempatnya tinggal. 

Anda bisa menambahkan berbagai tanaman air dan bebatuan untuk membuat cupang menjadi nyaman. Apalagi ikan cupang adalah tipikal ikan yang suka bersembunyi.

10. Bersihkan Wadah secara Rutin

Hal terakhir yang bisa Anda kerjakan adalah merawat kebersihan air pada wadah tempat tinggal cupang. Air dan wadah yang kotor berisiko untuk menularkan penyakit bahkan bisa menyebabkan ikan menjadi mati.

Oleh karena itu, Anda bisa secara rutin membersihkan wadah tersebut 3 hari sekali.  Atau jika sibuk, cukup seminggu sekali agar kualitas air tetap terjaga.

Itulah cara merawat ikan cupang dan membudidayakannya, agar tumbuh besar, berumur panjang, dan bebas stres. Tidak mudah memang. Namun jika Anda mengerjakan semua hal di atas, ada rasa puas tersendiri yang akan Anda dapatkan nantinya.

Informasi penting tentang ikan cupang lainnya bisa Anda dapatkan selengkapnya di ikancupang.id.

Bagikan: